Hanya satu yang tak bisa saya berhasil mengartikan, seringkali…..
Senyum,
benar sebuah senyum.
Ketulusannya menerjemahkan sebuah ungkap rasa yang bahagia atau tak ada masalah dengan dirinya.
Kehadiran segurat struktur wajah yang mengisyaratkan : ' saya baik – baik saja ‘
Benar sebuah senyum, yang mampu menembus rasa seorang seperti saya memahami akan indah cinta dan rajutan rindu darinya…..
Benar sebuah senyum, seandainya ia tidak mengatakan bahwa saat ini keberadaan diri, senyum, tawa dan cerianya adalah kamuflase dari sebuah kesalahan. Ia yang pergi meninggalkan suami dan dua buah hatinya yang masih kecil, tanpa pernah beliau katakan apa alasannya.
“ Tapi,........... ibu tersenyum ? “
......................
“ .....karena saya selalu mengenang saat saya bersama mereka Mas…..”, jawabnya dengan suara getar yang tertutupi – lagi – oleh senyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar